IT FORENSIC

 IT FORENSIC

Muhammad Rifqi Tri Afandi
222410101066

  • FORENSIK KOMPUTER

~Sumber~

    Forensik merupakan Suatu proses ilmiah dalam mengumpulkan, menganalisa, dan menghadirkan berbagai bukti dalam sidang pengadilan terkait adanya suatu kasus hukum. Sedangkan Forensik komputer adalah Suatu proses mengidentifikasi, memelihara, menganalisa dan menggunakan bukti digital menurut hukum yang berlaku. Istilah ini kemudian meluas menjadi Forensik Teknologi Informasi

    Forensik Teknologi Informasi biasanya memiliki fungsi untuk mengumpulkan dan analisis data dari sumber daya komputer seperti, Sistem Komputer, Jaringan Komputer, Jalur Komunikasi, Media Penyimpanan dan Aplikasi Komputer. Tujuan dari Forensik Komputer itu sendiri yaitu Mendapatkan fakta-fakta obyektif dari sebuah insiden / pelanggaran keamanan sistem informasi dan Fakta-fakta tersebut setelah diverifikasi akan menjadi bukti-bukti (evidence) yang akan digunakan dalam proses hukum. Forensik Komputer sendiri juga memerlukan komponen dan konsep. Komponen Forensik Komputer berupa manusia, perangkat dan komputer. Sedangkan Konsep dari Forensik Komputer berupa Identifikasi, Penyimpanan, Analisa dan Presentasi.

  • IDENTIFIKASI

    Pada tahap ini segala bukti-bukti yang mendukung penyelidikan dikumpulkan. Penyelidikan dimulai dari identifikasi dimana bukti itu berada, dimana disimpan, dan bagaimana penyimpanannya untuk mempermudah penyelidikan.

    Penelusuran bisa dilakukan untuk sekedar mencari "ada informasi apa disini?" sampai serinci pada "apa urutan peristiwa yang menyebabkan terjadinya situasi terkini?". Tools yang digunakan untuk mendukung tahapan ini:

      • Forensic Acquisition Utilities
      • Ftimes
      • ProDiscover DFT
    • PENYIMPANAN
      • Tahapan ini mencakup penyimpanan dan penyiapan bukti-bukti yang ada, termasuk melindungi bukti-bukti dari kerusakan, perubahan dan penghilangan oleh pihak-pihak tertentu
      • Karena bukti digital bersifat sementara (volatile), mudah rusak, berubah dan hilang, maka pengetahuan yang mendalam dari seorang ahli digital forensik mutlak diperlukan
      • Kesalahan kecil pada penanganan bukti digital dapat membuat barang bukti digital tidak diakui di pengadilan
      • Bahkan menghidupkan dan mematikan komputer dengan tidak hati-hati bisa saja merusak/merubah barang bukti tersebut Aturan utama pada tahap ini adalah penyelidikan tidak boleh dilakukan langsung pada bukti asli karena dikhawatirkan akan dapat merubah isi dan  struktur yang ada didalamnya
      • Dilakukan copy data secara Bitstream Image dari bukti asli ke media lainnya.
      • Bitstream image adalah metode penyimpanan digital dengan mengkopi setiap bit demi bit dari data orisinil, termasuk file yang tersembunyi, file temporer, file yang terdefrag, dan file yang belum tertimpa
      • Setiap biner digit demi digit di-copy secara utuh dalam media baru. Teknik ini umumnya diistilahkan dengan cloning atau imaging. Data hasil cloning inilah yang selanjutnya menjadi objek penelitian dan penyelidikan
    • ANALISA BUKTI DIGITAL

        Tahapan ini dilaksanakan dengan melakukan analisa secara mendalam terhadap buktibukti yang ada. Bukti yang telah didapatkan perlu di-explore kembali kedalam sejumlah skenario yang berhubungan dengan tindak pengusutan, seperti:

      • Siapa yang telah melakukan
      • Apa yang telah dilakukan
      • Apa saja software yang digunakan
      • Hasil proses apa yang dihasilkan
      • Waktu melakukan

    Tahapan analisis terbagi dua, yaitu: analisis media (media analysis) dan analisis aplikasi (application analysis) pada barang bukti yang ada. Beberapa tools analisis media yang bisa digunakan antara lain:

      • TestDisk
      • Explore2fs
      • ProDiscover DFT

    Sedangkan untuk analisis aplikasi, beberapa tools yang bisa digunakan seperti:

      • Event Log Parser
      • Galleta
      • Md5deep

    • PRESENTASI

              Presentasi dilakukan dengan menyajikan dan menguraikan secara detail laporan penyelidikan dengan bukti-bukti yang sudah dianalisa secara mendalam dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum di pengadilan Laporan yang disajikan harus di cross-check langsung dengan saksi yang ada, baik saksi yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Beberapa hal penting yang perlu dicantumkan pada saat presentasi/panyajian laporan ini, antara lain:

            • Tanggal dan waktu terjadinya pelanggaran
            • Tanggal dan waktu pada saat investigasi
            • Permasalahan yang terjadi
          Ada beberapa hal pula yang dibutuhkan dalam presentasi yaitu :
            • Masa berlaku analisa laporan
            • Penemuan bukti yang berharga (pada laporan akhir penemuan ini sangat ditekankan sebagai bukti penting proses penyidikan)
            • Teknik khusus yang digunakan, contoh: password cracker
            • Bantuan pihak lain (pihak ketiga)

          • TRAINING DAN SERTIFIKASI

          ~Sumber~
            • CISSP : Certified Information System Security Professional 
            • CFA : Certified Forensics Analyst 
            • ECFE : Experienced Computer Forensic Examiner 
            • CCE : Certified Computer Examiner
            • CHFI : Computer Hacking Forensic Investigator 
            • AIS : Advanced Information Security





          Narasi Pengalaman

             IT Forensic yang dijelaskan oleh Prof. Slamin. yang merupakan Dosen dari Universitas Jember. Materi tersebut dijelaskan melaui media VIdeo yang berjudul "Video Pembelajaran IT Forensic". Dari materi terserbut saya jadi lebih tahu apa itu IT Forensic dan konsep-konsep yang digunakan.  Dari video tersebut saya membuat resume dan menuliskan kembali kedalam blog ini. Semoga materi yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua. 

              Dengan demikian , itulah penjelasan mengenai materi "IT Forensic". Saya harap para pembaca puas dengan resume saya. Apabila ada kritik dan saran , jangan lupa untuk komen dibawah :) Kurang lebihnya mohon maaf 

          Semoga berjumpa dilain waktu~


                          ~Terima kasih~

                          Komentar